Disebutkan Rusli, poin pertama, RDTR harus mampu menggali berbagai sumber investasi agar perekonomian Tanjungpinang dapat tumbuh dan berkembang.
Ungkapan ini disampaikan Rusli saat Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung di ruang rapat utama kantor Bappelitbang Tanjungpinang, Kepri, Kamis 1 Agustus 2024.
Untuk point kedua, kata Rusli, pentingnya pengendalian ruang.
Dengan RDTR yang terkendali, tentunya dapat mengetahui daerah mana saja yang dapat dikembangkan.
“Hal ini penting agar kita bisa mencatat secara jelas mana daerah yang bisa dibangun dan mana yang tidak,” jelasnya.
Sedangkan poin ketiga, kata dia, RDTR harus mendorong inovasi lingkungan dalam jangka panjang.
Inovasi lingkungan ini kata dia, sangat penting untuk memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak hanya bermanfaat untuk saat ini.
Tetapi juga untuk masa depan.
“Dengan demikian, kita dapat menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pembangunan,” tambah Rusli.
Sementara penyusunan perubahan dokumen RDTR Kota Tanjungpinang 2024-2044 harus memperhatikan tujuan utama yang mampu menjawab permasalahan dan memastikan keberlanjutan kota.
“FGD ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya.
Saya minta bapak ibu memberikan masukan untuk tujuan utama dari perubahan dokumen ini,” ujar Rusli.
Kegiatan tersebut dihadiri Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Elfiani Sandri, para kepala OPD.
Juga camat, lurah Pemko Tanjungpinang, IAP, REI, Himpera, pihak pengembang, tokoh masyarakat, BPN.
Serta akademisi dari Stisipol dan Umrah.***