KARUNAKEPRI.COM, BATAM – Dalam rangka pembentukan kelurahan bebas dan bersih narkoba (Bersinar) dilingkungan kelurahan, maka Kesbangpol Kota Batam bekerjasama dengan BNN Batam melakukan rapat koordinasi Pembentukan kelurahan Bersinar.
Rapat Pembentukan tersebut mengundang sejumlah pihak. Turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni, FKDM, Pemko Batam, delapan kecamatan dibatam, lima belas Kelurahan dibatam, LPM, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Karang Taruna, FKUB, PKK dan BKMT.
Rapat kegiatan tersebut diawali dengan menyanyikan lagu indonesia raya dan doa, serta pembuka acara oleh Riama Manurung selaku Kepala Kesbangpol Kota Batam yang secara resmi membuka kegiatan tersebut agar berjalan lancar dan dapat terealisasi nantinya untuk membentuk kelurahan Bersinar diseluruh kota batam.
Yang berlangsung di Aula lantai 2 gedung Dispora kota Batam, Selasa (25/6/2024).

Selanjutnya kegiatan tersebut dilanjutkan dengan kegiatan diskusi, yang dipandu oleh moderator Darmarita SP.MP juga diisi oleh Badan narkotika kota batam Ainul Ritonga dan Dewan mesjid Indonesia (DMI) Anasruddin.
Sejatinya pembentukan kelurahan Bersinar ini akan dibentuk untuk delapan kecamatan dengan lima belas kelurahan. Sedangkan untuk kecamatan dan kelurahan lainnya akan menyusul setelah terbentuk nya 15 kelurahan tersebut, Ujar Ainul Ritonga.
Menurut Ainul Ritonga selaku narasumber dari BNN kota batam, bahwa Pembentukan kelurahan Bersinar ini, diawali pada tahun 2020 dan dapat terbentuk hanya beberapa kelurahan saja ditahun 2021.

Program ini atas dasar inisiatif dari BNN kota Batam yang nantinya akan dilakukan oleh pihak kelurahan, dikarenakan Indonesia saat ini yang berpenduduk besar menjadi pangsa pasar dari peredaran narkoba internasional, melalui kota batam sebagai pintu masuknya, ujarnya.
Lanjut beliau juga menjelaskan, bahwa
ada 1,70% penduduk indonesia yang menjadi penyalahgunaan narkoba yang tercatat di BNN. Dan secara demografi kondisi Kepulauan Indonesia sangat rawan masuknya barang haram narkoba.
Dikarenakan keterbatasan aparat yang tidak bisa menjangkau keseluruhan wilayah pesisir.
“Hal itu dimanfaatkan oleh para pelaku peredaran narkoba untuk memanfatkan wilayah pesisir”.
Batam sebagai pintu masuk peredaran narkoba jaringan internasional, sudah berpuluh kilo narkoba yang tertangkap dan pelakunya dihukum berat. Sedangkan diluar itu dimungkinkan ada yang lolos tidak terdeteksi aparat, Bebernya.
Dari kondisi pasar bahwa narkoba ini perkembangannya semakin pesat, tercatat ada 1150 jenis narkotika diseluruh dunia.
Sedangkan di Indonesia yang masuk laporan BNN ada 91 jenis yang telah tercatat, kemungkinan akan ada jenis lainnya yang terkontaminasi oleh makan dan minuman.

“Sejalan dengan anjuran dari pemerintah pusat, yakni presiden indonesia bahwa indonesia saat ini sedang darurat narkoba”.
Untuk Peringkat satu peredaran narkoba saat ini diwilayah Sumatera, yang dulunya peringkat tersebut oleh DKI Jakarta dan nomor duanya oleh Kota Surabaya.
Menurut data BNN, diwilayah batam saat ini tiap kelurahan semuanya terdeteksi peredaran narkoba. Ini menjadi kabar buruk bagi pemerintah Kota Batam dan semua unsur kelurahan. Jadi BNN harapkan peran masyarakat untuk laksanakan kegiatan P4GN.
Menurut data BNN kota batam, Pulau terung dan kelurahan muka kuning menjadi prioritas penilaian rawan narkoba, disusul oleh kelurahan Nongsa dan Tanjung piayu yang terdeteksi sebagai zona merah.
Terakhir Ainul Ritonga berpesan agar seluruh unsur masyarakat yang ada ditiap kelurahan untuk menolak penyalahgunaan narkoba, dikarenakan minimnya tingkat kesadaran dan peran serta masyarakat untuk bergerak door to door dan sosialisasi terkait penyahgunaan narkoba demi menunjang kondisi aman, bersih dikota Batam, dan menuju Indonesia emas 2045. Pungkasnya.

Narasumber kedua dari Dewan mesjid Indonesia Anasruddin yang juga dikenal sebagai motivator di mesjid dan lingkungan masyarakat terhadap anak-anak yang berperilaku negatif. juga sebagai translator lintas sektor terkait penyalahgunaan narkoba.
Dalam keterangannya beliau menjelaskan, bahwa sejalan dengan kegiatan ini, DMI kedepannya akan menjadikan mesjid sebagai peradaban untuk membenahi akhlak remaja.
“Perlu adanya kegiatan untuk menjangkau masyarakat yang menjadi tempat mereka berkumpul, seperti mesjid. Dengan dakwah yang menyenangkan, Remaja mesjid Perlu hijrah dan tidak kaku serta aktif di kegiatan sosial”, Ujarnya.
Mesjid menjadi tempat yang menyenangkan karena sebagai tempat strategis kegiatan sosial dan spritual.
Kedepannya jika mesjid telah berperan sesuai yang diharapkan maka akan terwujudlah kelurahan Bersinar, Tutupnya.
Mekanisme Pembentukan kelurahan Bersinar:
1. Dilakukan secara mandiri oleh tiap kelurahan.
2. Masyarakat paham akan dampak dan bahaya narkoba.
3. Punya relawan sebagai satgas yang berkompeten dibidangnya untuk jadi penggiat sebanyak 25 orang.
4. Kelurahan memiliki agen pemulihan.
5.Puskesmas berpartisipasi terhadap pemulihan dampak dari narkoba. Dan tempat jadi wajib lapor bagi pengguna.
6. Masyarakat aktif memberikan informasi penyalahgunaan narkoba kepada aparat terkait Kelurahan yakni, Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
Sumber : Karunakepri.com