KARUNAKEPRI.COM – Ribuan buruh di Batam turun ke jalan memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day.
Mereka berkumpul di lapangan olahraga Temenggung Abdul Jamal dan bersilaturahmi dengan Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah.
Sambil bersilaturahmi para buruh dan Kapolda juga melakukan potong tumpeng memperingati Hari Buruh Internasional.
Selanjutnya para buruh bergerak menuju kantor Walikota Batam sambil menggelar aksi orasi
Aksi buruh ini langsung direspon Walikota Batam, Muhammad Rudi dan berbaur di tengah para buruh.
Rudi bersama para buruh juga merayakan Hari Buruh Internasional dengan memotong tumpeng.
Saat itu Rudi mengucapkan hari buruh untuk seluruh buruh yang ada di Kota Batam.
“Saya mengucapkan selamat hari buruh bagi seluruh buruh yang ada di Kota Batam.
Kita bersama-sama berusaha mewujudkan agar buruh semakin sejahtera ke depannya,” ujar Rudi kepada massa pekerja.
Rudi juga menanggapi beberapa persoalan yang diadukan oleh para buruh.
Sebagian besar buruh mengeluhkan pembangunan infrastruktur yang kurang merata, di antaranya masih banyak terdapat jalan berlubang dan kemacetan di beberapa wilayah Batam.
“Masalah daerah Inyaallah akan selesai semua, tapi tentunya membutuhkan waktu.
Saya targetkan, tahun 2030 seluruh jalan utama dan jalan lingkungan di Batam akan selesai semua,” jawab Rudi lagi.
Disela-sela unjuk rasa orasai yang disampaikan Konsulat FSPMI Batam, Yafet Ramon mengungkapkan beberapa tuntutan para buruh yang dibawa saat unjuk rasa hari ini.
Pertama terkait pencabutan Omnibus Law UU Nomor 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja yang dinilai masih “abu abu” mendegradasi hak-hak kaum buruh.
Seperti kata dia, penetapan upah minimum, hubungan kerja outsourcing dan kontrak berulang-ulang, PHK dipermudah, perhitungan PHK yang merugikan kaum buruh, jam kerja flexible, serta lemahnya sanksi bagi pengusaha yang melanggar.***