KARUNAKEPRI.COM, BATAM – Untuk mematangkan rencana pembentukan komunitas informasi masyarakat (KIM) yang di inisiasi oleh pemerintah kota Batam melalui Dinas Komunikasi dan informasi (DISKOMINFO), seluruh struktur kepengurusan KIM yang telah dibentuk sebelumnya mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) pada Rabu, (27/08/2025).
Bimtek kegiatan ini perlu dilakukan agar anggota Karang Taruna yang telah tergabung dalam struktur kepengurusan KIM kota mendapatkan arah dan tujuan dari KIM itu nantinya.
Turut hadir dalam kegiatan Bimtek KIM, yakni Kadis kominfo Rudi Panjaitan, yang secara resmi membuka kegiatan. Kabid Pengelolaan Informasi Publik dan Persandian Indra Sufian, ketua karang taruna kota Batam Zul Arif sekaligus Kabag Perekonomian Pemko Batam, dan seluruh peserta sebanyak 38 orang dari anggota Karang Taruna Kota Batam. Bertempat di ruang rapat Embung Fatimah lantai IV Kantor Wali Kota Batam.
KIM ini sendiri telah terbentuk di beberapa kota di Indonesia, namun yang cukup baik dalam perkembangan dan kemajuan nya yakni kota Yogyakarta dan Bengkalis Riau.
Melalui via zoom meeting, Bimtek KIM juga dihadiri oleh narasumber kominfo kota DIY Yogyakarta Riris Puspita Wijaya dan Zulkifli dari kominfo kota Bengkalis Riau.

Narasumber KIM kominfo Yogyakarta
Pemerintah daerah Istimewa Yogyakarta, melalui kominfo nya, Riris Puspita menerangkan: Ada 2 strategi untuk pemberdayaan KIM, yakni pemberdayaan kedalam dengan memperkuat kelembagaan KIM sebagai informasi dan tingkatkan kemampuan pengelolaan KIM sebagai pengumpul, pengolah dan penyebar informasi. Dan Pemberdayaan keluar dengan meningkatkan pelayanan KIM untuk masyarakat luar dan mengembangkan kemampuan KIM dalam Networking. Ungkap Riris Puspita.
Selanjutnya, pemberdayaan KIM juga dapat dilakukan dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota KIM, peningkatan rasa memiliki anggota KIM serta peningkatan semangat melayani sebagai pelayan informasi kepada publik, beber Riris.
Adapun mengenai pola pemberdayaan KIM, dapat ditempuh dengan mengutamakan prakarsa dari, oleh dan untuk masyarakat. Mengoptimalkan berbagai kelompok yang sudah ada dan aktif menjalankan kegiatan di masyarakat. Sedangkan pemerintah daerah sebagai fasilitator, ujarnya.
Sedangkan tugas kegiatan pemberdayaan itu meliputi beberapa hal:
1. Terbitkan dan distribusikan berbagai referensi.
2. Pelatihan dan pendidikan SDM.
3. Ikut sertakan KIM dalam kegiatan pemerintah.
4. Kembangkan jaringan antar KIM.
5. Buka jaringan KIM ke institusi terkait.
6. Distribusikan bahan informasi untuk KIM.
7. Pengenalan dan peningkatan pemahaman dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi
Terakhir Riris Puspita merincikan capaian KIM untuk kota Yogyakarta tahun 2025.
– KIM kabupaten Sleman 40
– KIM kota Yogyakarta 0
– KIM kabupaten Bantul 4
– KIM kabupaten Kulon Progo 40
– KIM kabupaten Gunung Kidul 142
Seluruh KIM tersebut terhimpun dalam satu forum KIM yang langsung dibawah binaan kominfo pemerintah DIY yang dibentuk sejak tahun 2021 yang pengurus nya merupakan gabungan KIM se Kota DIY, Pungkas Riris.
Narasumber KIM kominfo kota Bengkalis Riau
Pemerintah Kota Bengkalis Riau melalui kominfo nya, Zulkifli menambahkan beberapa hal yang menjadi catatan tambahan, terkait tentang tahap perkembangan KIM yang menjadi 4 tahapan, yakni:
KIM 1: Forum media konvensional
KIM 2: Forum media konvensional + Agen pembangunan
KIM 3: Forum media konvensional + Baru + Agen pembangunan
KIM 4: Idem (KIM 3) + E Bisnis
Adapun unsur yang terlibat dalam kegiatan dan perkembangan KIM adalah
Pemerintah pusat :
1. Kementrian Kominfo
2. Kementerian/ Lembaga terkait
Pemerintah daerah :
1. Dinas kominfo provinsi
2. Dinas kominfo kabupaten /kota
3. Camat /Kepala desa /Lurah
Masyarakat :
1. Tokoh dan Kelompok masyarakat
2. Tokoh Agama
3. Tokoh Adat
Zulkifli juga menegaskan yang harus digaris bawahi, bahwa KIM tidak memiliki hubungan hirarki dengan pemerintah. KIM Hanya sebagai mitra kerja dengan pemerintah, pungkasnya.

Tanggapan Kabid Pengelolaan Informasi Publik dan Persandian pemerintah kota Batam, Indra Sufian, M.eng
Pembentukan komunitas informasi masyarakat (KIM) dikota Batam yang baru dimulai, menjadikannya sebagai pilot projek baru dengan pendekatan komunitas
Agar fungsi komunikasi dari pemerintah bisa tersampaikan ke masyarakat serta bisa menjadi umpan balik.
Menanggapi perkembangan era digital saat ini bahwa Indonesia sebagai pengguna teknologi yang cukup baik, dengan pemakai Hp sebanyak 360 juta unit, dan 220 juta media Internet.
“Kim dibentuk dari dan untuk masyarakat
Sebagai media untuk komunikasi dan corong informasi, serta dapat menangkal penyebaran hoaks, kata Indra.
Terakhir Indra berharap agar nantinya KIM yang dibentuk dari wadah organisasi karang taruna menjadi KIM kota Batam agar dapat berfungsi Sebagai agen informasi pembangunan, sebagai mitra dialog dan forum konsultasi publik antar pemerintah dan masyarakat yang bersifat dua arah, sebagai literasi untuk bisa mendorong informasi digital juga sebagai lembaga yang memiliki nilai ekonomis, tutup Indra.
Editor : Dedi