Kasus Stunting di Batam Terendah di Indonesia, Sekda Minta Sasaran Utama Ibu hamil, dan Balita

karuna

Sekda Batam Jefridin foto bersama usai rapat stunting di Pemko batam./net

 

KARUNAKEPRI.COM, BATAM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin, mengatakan angka stunting di Batam menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan daerah lain di Indonesia, khususnya di Kepulauan Riau (Kepri) .

Untuk itu Ia berharap dengan gotong royong, masalah stunting dapat diatasi dengan baik.

Terutuma sasaran memastikan calon pengantin, ibu hamil, dan balita.

“Calon pengantin mendapatkan pendampingan dan memastikan ibu hamil dan balita datang ke posyandu.

Dengan begitu, pencegahan stunting dapat dilakukan sedini mungkin,” ujarnya, di Kantor Walikota Batam, Selasa, 14 Mei 2024.

Sekda juga menggelar rapat Audit Stunting Diseminasi Semester I.

Berdasarkan data yang ada, terdapat 78 sasaran audit kasus stunting dengan kategori risiko.

Sasaran tersebut meliputi 2 calon pengantin (Catin), 24 ibu hamil, 4 ibu nifas, serta 48 bayi di bawah dua tahun dan balita.

Ia menekankan pentingnya menindaklanjuti surat dari Presiden terkait stunting, serta mendukung 10 kegiatan serentak untuk penanganan stunting di daerah.

Jefridin meminta, bahwa kegiatan ini harus segera dilaksanakan di lapangan oleh tim puskesmas, yang terdiri dari bidan, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya.

Ia mengajak seluruh tenaga kesehatan untuk menjalankan tugas dengan penuh keikhlasan.

“Tugas kita ini lakukan secara ikhlas, atasi masalah stunting termasuk terkait kebijakan,” tambahnya.

Dalam rapat tersebut, juga disampaikan beberapa rekomendasi tindak lanjut, antara lain rencana tindakan bagi balita dan pengobatan terhadap penyakit kronis, inventarisasi kondisi psikologis dan lingkungan balita, edukasi psikologis, pemberian ASI hingga 2 tahun.

Serta deteksi dini pengobatan anak yang memiliki penyakit akut.

Selain itu, Satgas Tim Percepatan Penurunan Stunting akan menindaklanjuti surat dari Kemendagri untuk melakukan intervensi serentak dalam pencegahan stunting di daerah.

Tujuan intervensi ini adalah mendeteksi dini masalah gizi, melakukan pencegahan stunting pada seluruh sasaran, dan melakukan intervensi segera bagi yang kekurangan gizi melalui kunjungan posyandu.***

Also Read

Tinggalkan komentar