KARUNAKEPRI.COM. BATAM — Karang Taruna Kota Batam mendukung penuh program Literasi Digital yang gencar dilakukan pemerintah. Upaya ini dianggap dapat menangkal maraknya informasi hoax dan perilaku bullying di ruang digital terutama di media sosial.
Dukungan tersebut disampaikan Direktur Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Karang Taruna Kota Batam Jogie Suaduon, dan Ketua Bidang Komunikasi dan Humas Karang Taruna Rudi Hasan dalam program live Dialog Batam Menyapa di Studio RRI Pro 1 Batam di Batam Centre, Rabu (31/1/2024). Dialog tersebut membahas tema Mitigasi Hoax di Era Disrupsi dengan Literasi Digital.
“Upaya mitigasi atau menangkal hoax melalui program-program literasi sangat baik dan massif dilakukan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selain melalui edukasi, juga ada layanan-layanan pengaduan,” ungkap Jogie Suaduon dalam dialog yang dipandu presenter RRI Amira Arief tersebut.
Meski diakui Jogie, fenomena berita hoax juga semakin meluas di masyarakat terlebih di momen-momen tertentu seperti Pilpres saat ini. Menurutnya, upaya melakukan literasi masyarakat perlu dilakukan sejak dini mulai dari tingkat pendidikan PAUD hingga orangtua.
“Memang di masyarakat kita ada semacam sikap “latah” dalam menanggapi suatu informasi terutama di media sosial. Apalagi jika informasi tersebut menarik dan lucu, akan langsung direspon baik dengan like, comment, maupun share, Padahal informasi tersebut kurang bagus dan tidak bermanfaat,” papar Jogie.
Untuk itulah, menurutnya, edukasi pemahaman teknologi digital dan etika berinteraksi di ruang digital harus dilakukan berkesinambungan. Selain pemerintah, Jogie berharap lembaga-lembaga pendidikan juga memberikan porsi yang lebih mengenai literasi digital bagi peserta didiknya.
Sementara itu Rudi Hasan menegaskan dukungan Karang Taruna atas program literasi digital yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, dengan empat pilar literasi digital yang meliputi Etika Digital, Kecakapan Digital, Keamanan Digital dan Budaya Digital akan mampu membendung fenomea negatif yang berkembang di ruang digital seperti hoax dan bullying.
“LIterasi digital ini pekerjaan besar yang harus dilakukan berkelanjutan dan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan lembaga. Tentu kita sangat support upaya pemerintah ini mengingat dengan pilar literasi ini akan melahirkan suatu kebijaksanaan di ruang digital,” ungkap Rudi.
Ditanya mengenai peran Karang Taruna ikut mendorong literasi digital bagi pemuda, Rudi menjelaskan bahwa saat ini Karang Taruna Kota Batam memiliki Lembaga Pendidikan Kerja (LPK) Karang Taruna yang dikomandoi langsung Jogie Suaduon. Beberapa kali, lembaga tersebut telah menggelar pelatihan terkait literasi terhadap pengurus Karang Taruna.
“Tentu kita mendorong kalangan muda aktif membanjiri ruang digital kita dengan konten-konten kreatif yang memberi inspirasi bersifat positif bagi orang lain. Dengan semakin banyaknya konten-konten positif tentu akan menekan konten-konten negatif terutama hoax,” jelas dia.
Rudi juga berharap pemerintah semakin luas menggandeng organisasi masyarakat dan komunitas pemuda untuk mengkampanyekan literasi digital. Rekan-rekan pemuda juga diharapkan semakin bijak dan kritis dalam merespon setiap infromasi yang muncul di ruang digital terutama di media sosial agar tidak terjebak hoax.(*)
Sumber : humaskarangtaruna KotaBatam