Hebat, Tiga Siswa dari Yayasan Pendidikan Al Kaffah Mewakili Kepri Lomba OSN Tingkat Nasional

redaktur redaktur

Alisha Larassati dan Dzikry Hadi Wahyudi mewakili Kepri Lomba OSN tingkat Nasional bidang IPA dan IPS bersama Kepsek SMP Plus Al Kaffah Batam dan guru pembina./ist
KARUNAKEPRI.COM,BATAM – Tiga siswa dari Yayasan Pendidikan Al Kaffah Batam berhasil mewakili Provinsi Kepri ke tingkat nasional di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN).

Ketiga siswa tersebut, 2 dari SMP Al Kaffah Batam, yakni Alisha Larassati mewakili OSN bidang IPA dan Dzikry Hadi Wahyudi mewakili OSN bidang IPS

Sedangkan 1 orang siswa lagi dari SD Al Kaffah Batam, Muhammad Naufal Farizi mewakili OSN bidang IPA

Namun sayang ketiga siswa tersebut diajang OSN tingkat nasional ini belum berhasil meraih medali.

Hanya saja untuk Muhammad Naufal Farizi berhasil meraih penghargaan Honorable Mention atau juara harapan dibidang OSN IPA.

Kegagalan ketiga siswa ditingkat nasional ini, lantaran materi soal OSN dikerjakan jauh berbeda dengan materi soal OSN yang mereka kerjakan saat seleksi tingkat Kota Batam maupun Provinsi Kepri.

Meski diakui ketiga siswa tersebut, persiapan dilakukan untuk OSN tingkat nasional ini cukup matang kurang lebih 1 bulanan dengan binaan guru IPA masing-masing sekolahnya.

“Dari sisi materi soal OSN nasional dan OSN tingkat Provinsi Kepri beda jauh baik isi kisi-kisi maupun materinya.

Intinya materi OSN nasional itu lebih kompleks pengembangnya,” ujar Alisha Larasati mewakili Kepri OSN tingkat nasional bidang IPA.

Pernyataan yang sama terkait materi soal OSN tingkat nasional bidang IPA ini juga diakui Dzikry Hady Wahyudi.

Meski dirinya belum berhasil meraih medali, namun demikian, Dzikry mengaku bangga bisa membawa nama sekolah mewakili Kepri ditingkat nasional.

“Bangga aja bisa membawa nama baik Sekolah dan Provinsi Kepri ditingkat nasional.

Serta seru banget punya pengalaman berharga di OSN nasional, dan ketemu banyak kenalan dari berbagai provinsi,” jelas Dzikry diamin Alisha.

Baik bagi Alisha maupun Dzikry kegagalan meraih medali OSN ditingkat nasional tak membuat patah semangat.

Pasalnya dalam waktu dekat kedua pelajar berprestasi ini akan ikut serta lagi diajang lomba tingkat nasional, yakni Lomba OSN Penelitian Siswa Indonesia.

Tak jauh berbeda dengan pengakuan Muhammad Naufal Farizi yang mengaku kaget dan pusing dengan soal OSN nasional yang diluar perkiraannya.

Padahal ia mengaku yakin bisa mengerjakan soal dengan baik bilamana kisi-kisi soal OSN tingkat nasional seperti ditingkat Kota Batam dan Provinsi Kepri.

“Ya sempat pusing karena materi soal OSN nasional ini jauh berbeda.

Padahal persiapan saya hampir satu bulan untuk OSN tingkat nasional ini,” jelas Naufal lagi.

Sementara Pembina siswa yang ikut OSN nasional dari Yayasan Pendidikan Al Kaffah membenarkan bila soal yang mereka bina kepada anak didiknya itu jauh berbeda dengan materi OSN ditingat nasional.

Seperti diakui Kepala Sekolah SMP Al Kaffah, Yuliati Pratiwi, SPd didamping dua guru Tri Rika Yuli Yanti SPd Pembina OSN IPS, dan juga Atikah Fauziah SPd, Pembina OSN IPA.

Dikatakan Yulanti, bahwa peserta OSN yang dikirim dari SMP Al Kaffah merupakan siswa terbaik hasil seleksi tingkat intern sekolah, dan juga tingkat Kota Batam serta tingkat Provinsi Kepri.

Apalagi kata dia, di SMP Al Kaffah Batam sendiri memiliki ekskul Saint Club yang khusus membina dibidang Saint tersebut.

“Pada tahun 2021, siswa dari SMP Al Kaffah Batam di lomba OSN tingkat nasional didang IPA pernah memperoleh Medali Perunggu.

Dan Alhamdulillah untuk lomba OSN tahun 2024 ini, siswa kita ikut dua lomba, yakni OSN IPA dan IPS mewakili tingat nasional,” ucap Yulianti lagi.

Pada kesempatan yang sama Kepala Sekolah SD Al Kaffah Batam, Saiful Nashri SPd didampingi Pembina OSN IPA Catur Setiorini SPd, membenarkan bila soal OSN nasional jauh berbeda dengan materi tingkat Provinsi Kepri.

Disamping itu juga, Kata Saiful, bila peserta OSN dari Provinsi lain itu mendapat pembinaan digembeleng oleh dosen dari perguruan tinggi.

Sementara untuk peserta pewakilan OSN dari Provins Kepri hanya dibina oleh guru sekolah bersangkutan. ***

 

Also Read

Tinggalkan komentar