KARUNAKEPRI.COM – Dari Anas Rahiallaahu ‘anhu, “Ketika Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa Sallam sedang duduk, kami melihat beliau tersenyum sehingga kelihatan gigi serinya.
Maka Umar berkata, ‘Apakah yang membuat engkau tertawa, wahai Rasulullah, demi ayah dan ibuku yang menjadi tebusanmu?’
Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa Sallam menjawab, ‘Ada dua orang lelaki dari kalangan umatku sedang berlutut di hadapan Allah Yang Maha Agung, Mahasuci, lagi Maha Tinggi.
Lalu salah seorangnya berkata, ‘Wahai Tuhanku, ambillah hakku (yang dianiaya) dari saudaraku ini.’
Allah Subhanahu wata’ala berfirman, ‘Berikanlah kepada saudaramu itu akan haknya.’
Lelaki yang dituntut berkata, ‘Wahai Tuhanku, tiada sesuatu pun dari amal baikku yang tersisa.
” Lelaki yang menuntut berkata, ‘Wahai Tuhanku, bebankanlah kepadanya sebagian dari dosa-dosaku’.”
Anas melanjutkan kisahnya, “Lalu kedua mata Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa Sallam.
Mencucurkan air matanya, kemudian bersabda, ‘Sesungguhnya hari itu adalah hari yang sangat berat dan mengerikan.
Hari dimana setiap orang menginginkan agar orang lain dapat menanggung dosanya’
Maka Allah Subhanahu wata’ala. berfirman kepada si penuntut, ‘Angkatlah penglihatanmu dan lihatlah ke surga-surga itu!’
Lelaki itu mengangkat kepalanya dan berkata, ‘Wahai Tuhanku, saya melihat kota-kota dari perak dan gedung-gedung dari emas yang dihiasi dengan batu permata.
Untuk siapakah itu? Untuk para Nabikah? Untuk orang yang shiddiq-kah? Atau untuk orang syahid yang manakah ..?’
Allah berfirman, ‘Untuk orang yang mampu membelinya.’ Lelaki itu bertanya, ‘Siapakah yang sanggup membelinya?’ Allah berfirman, ‘Engkau pun mampu membelinya.’
Lelaki itu bertanya, ‘Dengan apa aku mampu membelinya?’, tanya orang tersebut, tidak percaya (takjub).
Allah berfirman, ‘DENGAN MEMAAFKAN SAUDARAMU.’ Maka lelaki itu pun berkata, ‘Wahai Tuhanku, sesungguhnya sekarang saya telah memaafkannya.’
Allah Subhanahu wata’ala berfirman, ‘Genggamlah tangan saudaramu itu, dan masuklah kalian berdua ke dalam surga’.”
Kemudian Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sebab itu, hendaklah kalian bertaqwa kepada Allah, dan berdamai diantara kalian..” (QS Al Anfal:1).
Karena sesungguhnya Allah kelak di hari kiamat akan memperbaiki hubungan di antara sesama orang-orang mukmin. (Tafsir Ibnu Katsir, vol. 2, hal 286)
Semoga kita mau memperbaiki hubungan, senantiasa saling memaafkan atas salah dan khilaf.
Semoga Allah kelak menempatkan kita di surga-nya.***
Sumber : FB Alhikmahjkt