KARUNAKEPRI.COM,TANJUNGPINANG – Kepala Dinas Kesehatan (Dinekes) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB) Kota Tanjungpinang, Rustam, menilai masih cukup tinggi.
Berdasarkan data Dinkes Tanjungpinang hingga Agustus 2024 angka kematian anak sebanyak 18 orang, tahun 2023 sebanyak 34 orang, dan pada tahun 2022 sebanyak 26 orang.
Begitu pula angka kematian ibu, hingga Agustus 2024 sebanyak 2 orang, tahun 2023 sebanyak 6 orang, dan tahun 2022 sebanyak 5 orang.
Sementara angka bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) adalah 132 anak.
Pernyataan Rustam ini saat rapat pembentukan dan evaluasi jejaring skrining layak hamil, antenatal care dan stunting di Aula Puskesmas Tanjungpinang, Selasa, 27 Agustus 2024.
Rapat tersebut dihadiri 43 anggota jejaring pengelola program ibu dan anak, gizi, pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit tidak menular dan keluarga berencana di dinas kesehatan.
Serta bidang pelayanan di dinas sosial, perwakilan dari rumah sakit.
Dan juga puskesmas, klinik bersalin dan bidan praktik mandiri se – Kota Tanjungpinang.
Menurut Rustam, rapat ini dilakukan untuk percepat penurunan kematian ibu, kematian bayi dan stunting.
“Jadi angka stunting tahun 2022 sebesar 15,7 persen (SSGI 2022), dan tahun 2023 sebesar 15,2 persen (SKI 2023) serta tahun 2024 berdasarkan e-PPBGM 2024 sebesar 332 anak atau 3 persen,” jelasnya.
Rustam katakan, bahwa rapat ditujukan untuk melahirkan MoU jejaring pelayanan kesehatan reproduksi antar berbagai elemen.
Terkait penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebelum hamil, masa kehamilan, masa persalinan dan bayi baru lahir serta pada masa pasca persalinan.***