Bintan Bintan Ekspor 19 Ton Kelapa Parut Kering ke Yordania, Karantina Kepri Perdana Fasilitasi Ekspor ke Pasar Internasional

redaktur redaktur

Petugas Karantina Kepri sedang mengecek fasilitasi ekspor 19 ton kelapa parut kering asal Bintan menuju Negara Yordania, Sabtu 23 November 2024./net

 

KARUNAKEPRI.COM,BINTAN– Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kepri untuk perdana memfasilitasi ekspor Kelapa Parut Kering sebanyak 19 ton tujuan negara Yordania.

Ekspor iini dilakukan di Satuan Pelayanan (Satpel) Tanjung Uban yang dikirim oleh eksportir PT BOF.

“Untu nilai ekonomis kelapa parut kering Rp340 juta dikirim oleh eksportir PT BOF.

Sebelum diberangkatkan ke Yordania telah kita dilakukan serangkaian tindakan karantina,” ujar Kepala Karantina Kepri, Herwintarti, Sabtu 23 November 2024.

Herwintarti menjelaskan, tindakan karantina dilakukan untuk memastikan komoditas yang dikirim sesuai dengan persyaratan negara tujuan.

Sehingga kelapa parut kering tersebut sehat dan aman sampai di negara tujuan.

“Setelah dilakukan tindakan karantina terhadap kelapa parut kering dan dipastikan sehat.

Kemudian kita terbitkan sertifikat kesehatan (Phytosanitary Certificate) sebagai jaminan keberterimaan komoditas di negara tujuan,” kata Herwintarti.

Hal ini sejalan dengan arahan Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean, bahwa salah satu tugas Barantin adalah mengawal serta memastikan agar kesehatan dan keamanan komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan.

Guna memastikan dilalulintaskan harus dipenuhi, sehingga terjamin keberterimaannya di negara tujuan.

Ditambahkan Herwintarti, selama ini pihaknya juga melakukan bimbingan teknis sanitari dan fitosanitari sebagai persyaratan negara tujuan ekspor.

Hal ini dapat memberikan percepatan layanan karantina melalui aplikasi, Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology (Best Trust),

Yakni berupa layanan digital yang memberi kemudahan dalam layanan tindakan karantina.

“Dimana masyarakat bisa mengajukan permohonan tindakan karantina di mana saja.

Mereka tidak perlu datang ke kantor Karantina melalui aplikasi saja,” tuturnya.

Ia menyebut, berdasarkan data Karantina Kepri, Satpel Tanjung Uban, setelah Aplikasi Best Trust diluncurkan, Eksportir PT BOF telah menggunakan Aplikasi Best Trust sebanyak 18 kali pada bulan Oktober.

Dan juga pada bulan November 8 kali untuk ekspor produk olahan kelapa berupa kelapa parut, air kelapa dan santan.

“Karantina menjamin kemudahan dan transparansi dalam memberi layanan sertifikasi.

Digitalisasi layanan adalah solusi untuk sinergikan antar instansi dengan menggunakan aplikasi Best Trust,” tutupnya.***

Also Read

Tinggalkan komentar