KARUNAKEPRI.COM, BATAM – Dibalik pengakuan negara Palestina oleh negara negara barat, menyimpan PR super besar bagi masa depan Palestina itu sendiri.
Pengakuan negara Palestina oleh Inggris, Kanada, Australia, dll adalah bentuk gimmick GeoPolitik dan gimmick diplomasi yang penuh drama.
Negara negara barat seperti Inggris, dkk pada dasarnya menginginkan negara Palestina versi Israel: palestina dibawah kekuasaan Israel, palestina tanpa HMS, palestina tanpa Gaza, dan palestina tanpa senjata.
Tujuan lain dari pengakuan negara barat terhadap Palestina adalah:
1. Negara negara barat ingin Cuci tangan atas kejahatan Israel yang super besar di Palestina puluhan tahun.
2. Untuk mengendurkan dan meredam pressure dan protes dalam negeri mereka terhadap pemerintah, karena rakyat di dunia barat khususnya gen Z mendukung palestina dan anti Israel.
3. Mencari dalih seremonial, disaat nanti kejahatan Israel berlanjut, maka negara negara barat akan mengatakan: kami sudah melakukan kewajiban kami mengakui negera palestina. Hanya sebatas itu.
4. Negara negara barat ingin misi Israel berjalan lancar dengan mengakui dan mendukung Negara Palestina versi Israel diatas.
Pengakuan negara barat tersebut adalah kejahatan jenis lain dan pembiaran terhadap kejahatan Israel yang akan terus berlangsung dimasa depan.

Panggung PBB adalah panggung sandiwara dan gimmick bagi negara negara adidaya pendukung Israel, tujuannya menipu arab dan negara Islam, juga menipu dunia global dengan apa yang sebenarnya mereka lakukan di Palestina.
Beberapa hari lalu di depan Donald Trump, PM Inggris Keir Starmer jelas jelas mengatakan, bahwa Palestina wajib tanpa HMS, dan HMS adalah teroris. Inggris dkk menginginkan palestina versi Netanyahu, Mahmud Abbas dan Versi Steve Witkoff.
Retorika pemimpin dunia di panggung PBB hari ini adalah emergency exit atau hanya sebatas pintu darurat masing masing untuk cuci tangan, dan lari dari tanggungjawab atas apa yang seharusnya dilakukan untuk menghentikan darah yang terus mengalir.
Disaat yang sama, di lapangan, Israel terus mencaplok tepi barat, dan sedang melakukan agresi militer ke Gaza untuk menghapus HMS dan mewujudkan peta Palestina baru versi Israel dan AS.
Tidak ada makna substansial apapun dalam pengakuan negara barat terhadap Palestina. Bahkan inggris dkk telah berkomitmen mensupport Israel hingga detik ini untuk terus melakukan genosida di Gaza.
Jika ada yang melihat aksi teatrikal pengakuan barat terhadap Palestina ini dengan kacamata positif, itu karena mereka tidak paham watak asli zionist, dan tidak paham rencana jahat di belakang pengakuan semua ini.
Sampai detik ini, Inggris dkk adalah pensuplai senjata utama ke Israel selain AS. Pengakuan terhadap Palestina oleh mereka adalah basa basi dan penipuan global.
Harga yang dibayar oleh palestina sangat mahal atas gimmick diplomasi dan gimmick politik ini. Ini sama dengan secara global, dunia barat dan dunia Arab setuju dengan masa depan Palestina versi Israel dan AS.
Rame rame negara melakukan gimmick ini untuk lari dari tanggungjawab yang seharusnya yaitu memerangi Israel dan menghentikan genosida yang terus berlangsung. Barat memilih aksi teatrikal dan pengakuan simbolik di panggung diplomasi usang dan tumpul seperti PBB.
Misi besar Israel, AS, Inggris, dkk sangat jelas sejelas matahari di siang bolong, yaitu Palestina kedepan wajib tanpa HMS, tanpa senjata, tanpa kedaulatan atas tepi barat, dan pencaplokan Gaza secara total.
Palestina tidak akan pernah merdeka tanpa senjata, tanpa kekuatan, dan tanpa support global dengan dana, diplomasi, dan terutama senjata. Palestina tidak akan pernah merdeka dengan apapun jenis Retorika dan gimmick diplomasi di panggung ceramah manapun, termasuk panggung PBB.
Para pemimpin Palestina dan pemimpin arab yang saat ini memilih jalur yang ditempuh Yasser Arafat dulu akan bernasib sama dengan Arafat itu sendiri. Memilih jalan yang salah, terlambat sadar, kompromi dengan zionis, Dan begitu sadar, Palestina sudah kalah dan Arafat ikut dibunuh Israel.
Jika langkah HMS tidak diikuti, jika senjata dilucuti, dan jika langkah kekuatan seperti Iran tidak dilanjutkan, maka selamanya kejahatan Israel dan pencaplokan Palestina akan terus berlangsung sampai tanah dan penduduknya habis.
Netanyahu yang berulang kali mengatakan, bahwa negara Palestina tidak akan pernah berdiri. Dan itu dikatakan dengan support full dari Trump. Hanya senjata dan kekuatan yang bisa mengubah sikap Netanyahu dan pimpinan Israel ini. Bukan omong kosong dan Retorika.
Israel hanya akan memberikan kemerdekaan mutlak terhadap Palestina jika semua senjata arab dan dunia Islam diarahkan ke mereka, dan negara negara Islam jujur dalam mendukung palestina dengan aksi nyata bukan retorika. Tanpa itu semua, Palestina hanya menunggu waktu tinggal nama.
Editor : Dedi