KARUNAKEPRI.COM, BATAM – Pekan Olahraga Kota (PORKOT) Batam VI tahun 2025 kian dekat. Perhelatan olahraga terbesar di tingkat kota ini akan berlangsung pada 7–14 September 2025, menghadirkan semangat kompetisi dan persaudaraan di seluruh penjuru Batam. KONI Batam bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) mengajak masyarakat untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi bagian dari kesuksesan ajang ini.
Kepala Dispora Batam, Zulkarnain, menegaskan bahwa PORKOT merupakan wadah penting untuk menjaring bibit-bibit atlet terbaik dari tingkat kecamatan. Menurutnya, potensi Batam sebagai gudang atlet berprestasi sangat besar, mengingat animo masyarakat terhadap olahraga terus tumbuh dari waktu ke waktu.
“Kami sudah fokus membangun olahraga dari akar rumput. PORKOT adalah kesempatan bagi atlet muda untuk menunjukkan kemampuan dan mental juangnya. Harapannya, masyarakat datang langsung ke arena pertandingan, memberikan dukungan, dan ikut merasakan euforia olahraga,” ujarnya saat talkshow di RRI Batam, Jumat (15/8/2025).

Ia menambahkan, atmosfer olahraga di Batam belakangan ini memang sedang memanas. Sebelum PORKOT VI digelar, kota ini telah menjadi tuan rumah berbagai turnamen seperti kejuaraan voli, futsal, muaythai internasional, hingga pencak silat.
“Hampir setiap minggu ada kegiatan olahraga. Ini tanda bahwa warga Batam punya semangat luar biasa, dan momentum ini harus kita manfaatkan untuk melahirkan atlet-atlet baru,” tambahnya.
Wakil Ketua I KONI Batam, Rinaldy Samjaya, menjelaskan PORKOT VI tahun ini memiliki makna istimewa. Pasalnya, terakhir kali ajang ini digelar adalah pada 2017. Gelaran tahun 2021 terpaksa dibatalkan karena pandemi Covid-19.
“Tahun ini, kita kembali dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Batam. Ini bukan hanya kompetisi, tapi juga ajang kebangkitan olahraga Batam pascapandemi,” ucapnya.
Dari 48 cabang olahraga yang berada di bawah naungan KONI Batam, sebanyak 23 cabang akan dipertandingkan di PORKOT VI. Mulai dari cabang populer seperti sepak bola, dan bola voli, hingga cabang bela diri seperti taekwondo dan pencak silat.
Meski masih ada lima kecamatan yang belum memiliki Komite Olahraga Kecamatan (KOK), KONI tetap optimis partisipasi dari seluruh wilayah bisa dimaksimalkan.
“Kami ingin semua kecamatan ambil bagian. Bukan soal menang atau kalah, tapi soal sportivitas, persaudaraan, dan membangun kebanggaan daerah,” kata Rinaldy.
Sumber : transkepri.com /Editor : Dedi