KARUNAKEPRI.COM, TANJUNGPINANG – Kasus malaria di Kota Tanjunjungpinang mengalami lonjakan.
Paa tahun 2024 tercatat di Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk dan KB) sebanyak 237 kasus terdapat di Kampung Bugis.
Demikian dikatakan Kepala Dinkes Dalduk dan KB Kota Tanjungpiang, Rustam.
Rustam saat itu menggelar Pertemuan Field Oversight Visit (FOV) Malaria Tahun 2024.
Acara diadakan di ruang rapat kantor Dinkes Tanjungpinang, Selasa, 22 Oktober 2024 kemarin.
Pertemuan dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemko Tanjungpinang, Thamrin Dahlan
Dan dihadiri Tim Technical Oversight Group (TWG) Malaria dan Country Coordinating Mechanism (CCM) Indonesia, serta stakeholder terkait.
Dikatakan Rustam dari 237 kasus malaria tesebut terdapat 216 merupakan kasus indigenous dan 21 kasus relaps atau impor.
Namun seluruh kasus tersebut, kata dia telah berhasil ditangani dengan baik.
Peningkatan kasus terjadi pada minggu ketiga bulan Mei dan dapat dituntaskan pada akhir bulan Juni 2024.
“Jadi hanya memerlukan waktu sekitar 40 hari.
Dan sejak minggu ketiga bulan September 2024 tidak ditemukan lagi kasus Malaria di kota Tanjungpinang,” jelas Rustam.
Seraya menegaskan agar tidak terjadi kasus malaria lagi, maka perlu memperkuat status eliminasi malaria.***