KARUNAKEPRI.COM, BATAM – Perwakilan Badan Narkotika Nasional (BBN) RI, Brigjen Pol Drs. Eddy Sumitro mengatakan, terdapat 4 kawasan bahaya narkoba, dan juga 43 kawasan waspada di Indonesia.
Salah satunya berada di Batam, yakni kawasan Kampung Aceh.
Demikian dikatakan Eddy saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Life Skill bagi masyarakat di kawasan rawan narkoba.
Yakni di Rusunawa Pemko Batam, Kelurahan Muka Kuning, Kecamatan Sungai Beduk, Selasa, 15 Oktober 2024.
Dikatakan Eddy , bahwa Kampung Aceh di Batam ini telah menjadi perhatian khusus BBN RI.
Kaena dinilainya, lokasinya yang strategis dan kerap menjadi titik keluar-masuk peredaran narkoba.
Namun dalam upaya mengatasi hal tersebut, kata dia BNN bekerja sama dengan Pemko Batam menggelar kegiatan berupa Bimtek life skill.
Bimtek life skill sendiri diberikan berupa keterampilan menjadi barista kopi.
Masyarakat di kawasan tersebut dilatih untuk memproduksi dan memasarkan kopi berkualitas.
Dengan harapan mengubah citra Kampung Aceh dari kampung narkoba menjadi Kampung Wisata Kopi.
Upaya pelatihan ini, diharapkan mampu mewujudkan masyarakat yang produktif, mandiri, dan bebas dari narkoba.
Sementara Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, saat menghadiri Bimtek Life Skill tersebut mengatakan, bahwa acara ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dan menjauhkan mereka dari ancaman penyalahgunaan narkoba.
Serta membangun kesadaran bersama tentang pentingnya menciptakan generasi bebas narkoba.
“Atas nama Pemko Batam, kami mengucapkan terima kasih kepada BNN yang telah menyelenggarakan kegiatan penting ini.
Saya berharap masyarakat dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, agar kita semua lebih memahami cara melindungi anak-anak kita dari bahaya narkoba,” jelas Jefridin.
Pada kesempatan itu, Jefridin menekankan pentingnya peran Kota Batam yang menjadi pintu gerbang wilayah Kepri, dalam upaya pencegahan peredaran narkoba ini.
“Sebagai salah satu kota terbesar di Kepri, Batam menghadapi tantangan besar.
Namun, Pemko Batam siap mendukung dan berkolaborasi dengan semua pihak untuk menangani masalah narkoba dengan baik,” ucap Jefridin lag.***