Sejarah Jembatan Barelang

Redaksi

 

KARUNAKEPRI.COM, BATAM – Lebih dikenal sebagai salah satu pintu gerbang menuju Singapura, Batam merupakan salah satu destinasi liburan terbaik di Indonesia. Batam merupakan kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki banyak objek wisata potensial yang layak untuk dikunjungi. Dengan keindahan dan ragam destinasi wisatanya yang sangat beragam, kota Batam layak dikenal lebih dari sekedar gerbang keluar masuk Indonesia ke Singapura.

Sebagai negara kepulauan, Batam memiliki sejumlah pulau yang tersebar di wilayahnya yang menjadikannya tujuan wisata tropis yang eksotik. Selain pulau-pulau yang unik, Batam juga memiliki banyak pantai menarik dan air terjun tersembunyi yang menjadikan Batam tujuan wisata yang baik untuk liburan Anda selanjutnya. 

Di samping itu, Batam tidak hanya memiliki pantai sebagai tujuan wisata utamanya, tetapi juga memiliki pilihan lain yang tidak kalah menarik dan mengasyikkan. Saat mengunjungi Batam, tentu tidak akan lengkap jika Anda tidak mengunjungi Jembatan Barelang, ikon dari kota Batam itu sendiri. 

Sebelum mengunjungi Jembatan Barelang, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu sejarah di balik pembangunan Jembatan Barelang dan informasi lainnya terkait jembatan ini. Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sejarah Jembatan Barelang. 

Key Takeaways:

  • Saat mengunjungi Batam, tentu tidak akan lengkap jika Anda tidak mengunjungi Jembatan Barelang, ikon dari kota Batam. 
  • Jembatan Barelang merupakan rangkaian enam jembatan sepanjang 2.264 meter yang menghubungkan tiga pulau besar dan beberapa pulau kecil yang termasuk dalam Provinsi Kepulauan Riau, diantaranya Tonton, Nipah, Setokok, Rempang, dan Galang Baru. 
  • HARRIS Resort Barelang Batam adalah pilihan hotel yang tepat bagi Anda yang ingin berlibur di Batam dan ingin mengunjungi Jembatan Barelang. 

Sejarah Jembatan Barelang

Nama Jembatan Barelang pasti sudah tidak asing lagi, terutama bagi warga lokal dan turis lokal maupun turis mancanegara. Jembatan Barelang merupakan rangkaian enam jembatan sepanjang 2.264 meter yang menghubungkan tiga pulau besar dan beberapa pulau kecil yang termasuk dalam Provinsi Kepulauan Riau, diantaranya Tonton, Nipah, Setokok, Rempang, dan Galang Baru. 

Nama jembatan ini sendiri merupakan akronim dari tiga pulau besar yang dihubungkan oleh jembatan ini, yaitu Pulau Batam, Pulau Rempang, dan Pulau Galang. Keenam jembatan yang membangun Jembatan Barelang diberi nama berdasarkan nama-nama raja yang pernah berkuasa pada zaman Kerajaan Melayu Riau di abad 15 sampai 18 Masehi. Berikut adalah nama-nama dari setiap bagian Jembatan Barelang.

  • Jembatan Tengku Fisabilillah dengan panjang 642 meter menghubungkan Pulau Batam ke Pulau Tonton
  • Jembatan Nara Singa dengan panjang 420 meter menghubungkan Pulau Tonton ke Pulau Nipah
  • Jembatan Raja Ali Haji dengan panjang 270 meter menghubungkan Pulau Nipah ke Pulau Setokok
  • Jembatan Sultan Zainal Abidin dengan panjang 365 meter menghubungkan Pulau Setoko ke Pulau Rempang
  • Jembatan Tuanku Tambusai dengan panjang 385 meter menghubungkan Pulau Rempang ke Pulau Galang
  • Jembatan Raja Kecik dengan panjang 180 meter menghubungkan Pulau Galang ke Pulau Galang Baru

Pemerintah Kota Batam menjembatani Jembatan Barelang sebagai simbol kota dan juga ikon untuk program Visit Batam 210. Sebagai ikon Pulau Batam, Jembatan Barelang sebenarnya terletak cukup jauh dari pusat kota, yaitu sekitar 20 km. 

Jembatan ini juga dikenal sebagai Jembatan Habibie, karena jembatan itu diprakarsai oleh Presiden ke-3 RI, BJ Habibie. Selaku Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Otorita Batam (BOB), Pak BJ Habibie menyiapkan infrastruktur Batam dan menargetkan Batam agar dapat tumbuh menjadi kota yang padat akan kegiatan industri seperti negara tetangga, Singapura. Visi utama yang dituju oleh Pak Habibie adalah mengubah Pulau Rempang dan Galang menjadi lokasi industri di luar pulau utama Batam untuk pemerataan pembangunan. 

Pembangunan jembatan ini merupakan proyek pilot berteknologi tinggi yang melibatkan ratusan insinyur Indonesia tanpa campur tangan pakar asing. Jembatan Barelang sendiri memakan waktu 6 tahun, yaitu dari tahun 1992 hingga 1998 untuk proses pembangunannya. Selain itu, pembangunan jembatan ini tidak melibatkan tenaga ahli dari luar negeri, sehingga dapat disebut sebagai jembatan buatan dalam negeri yang dibuat oleh ratusan insinyur dari dalam negeri. 

Tujuan pembangunan jembatan ini adalah untuk memperluas area kerja Batam Authority (OB) sebagai regulator kawasan industri Pulau Batam. Keenam jembatan megah ini merupakan proyek vital untuk menghubungkan jalur Trans Barelang yang membentang sepanjang 54 km. pembangunan Jembatan Barelang menghabiskan biaya senilai Rp 400 miliar yang berasal dari anggaran Otorita Batam (OB)

Struktur bangunan Jembatan Barelang sendiri diklaim mampu bertahan dan tidak akan roboh hingga satu abad. Sayangnya, pada tahun 206, Jembatan Barelang I pernah mengalami putusnya kabel penahan badan jembatan sebanyak 9 dari 112 kabel. Sebagai pihak pengelola jembatan, BP Batam dengan sigap melakukan perbaikan dan menjamin bangunan jembatan agar tetap kokoh. 

Mengapa Perlu Berkunjung ke Jembatan Barelang?

Selain sebagai ikon Kota Batam dengan sejarah yang panjang di balik pembangunannya, Jembatan Barelang patut dikunjungi oleh para turis yang berlibur ke Batam karena keindahannya. Hal ini terutama bagi para pecinta fotografi yang senang memotret panorama alam. 

Bagi para fotografer, Anda harus mencoba berburu foto matahari terbit dari sisi sebelah kanan Jembatan Barelang. Dengan melipir ke tepian laut kurang lebih berjarak 1 kilometer, Anda dapat melihat jembatan secara keseluruhan ditambah dengan cantiknya sinar matahari yang muncul sedikit demi sedikit. 

Selain itu, bagi para wisatawan yang ingin menikmati pemandangan yang indah dari jembatan yang megah tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri karena Jembatan Barelang sendiri tidak kalah megah dengan jembatan-jembatan tersebut. Jembatan Barelang I bila dilihat sekilas mirip dengan Golden Gate di San Fransisco, California, Amerika Serikat. Sebagai jembatan yang paling besar di antara keenam jembatan lainnya, ukuran jembatan ini lebih kecil daripada Golden Gate. 

Ingin mengunjungi Jembatan Barelang Batam dengan mudah? Perjalanan Anda menuju Jembatan Barelang dapat dipermudah dengan menginap di hotel yang terletak cukup dekat dengan ikon kota Batam ini. Pengalaman liburan Anda tentunya akan bertambah menyenangkan jika Anda dapat memilih penginapan yang tepat dengan kualitas yang baik dan fasilitas yang lengkap.(*)

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar