KARUNAKEPRI.COM – Semua yang kita miliki dalam hidup adalah titipan, termasuk harta kita.
Harta kita ini sifatnya hanya pinjaman saja dari Allah.
Kalau pinjam, maka suatu saat harus dikembalikan.
Karena pinjamnya sama Allah, maka dikembalikannya pun dalam bentuk yang spesial.
Setiap harta yang kita miliki akan dihisab di akhirat nanti.
Coba hitung, berapa pasang sepatu dan baju yang hanya menumpuk di lemari? Jarang sekali dipakai.
Coba cek, berapa rupiah uang yang tertimbun di dompet dan tabungan? Tidak digunakan untuk hal yang bermanfaat.
Padahal, setiap pasang sepatu, baju, dan harta benda lainnya, serta rupiah yang tidak digunakan, atau justru malah dipakai untuk hal yang tidak bermanfaat, akan dimintai kesaksiannya.
“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RabbNya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.” | HR. at-Tirmidzi No. 2416
Bumi ini adalah ladang amal yang terlalu luas. Mengeluarkan sedekah dari harta yang kita miliki untuk orang-orang saleh, adalah amalan yang dapat memberatkan timbangan pahala di hari perhitungan kelak.
“Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan).
Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut…” | HR. Bukhari no. 1433
Dan tujukanlah sedekah terbaik kita untuk orang-orang yang Allah dan RasulNya muliakan, yaitu untuk ratusan santri yatim dhuafa penghafal Alquran di Ma’had Askar Kauny, juga untuk ribuan santri di Rumah Tahfizh Kauny Quranic School di seluruh Indonesia.
In syaa Allah, kemuliaan terbaik pun akan menaungi orang-orang yang menyantuni mereka. Aamiin.***
sumber : FB Beramal Jariyah