KARUNAKEPRI.COM. BATAM — Menjelang awal tahun 2024 ini harga kebutuhan pokok terutama masih terbilang tinggi di pasaran, hal ini didapati oleh Cici Mirawan yang kebetulan sedang berbelanja kebutuhan pokok sehari hari di kawasan pasar mega legenda Batam Center Kamis(4/1/2024).
Beliau juga sempat mendengarkan ocehan ibu-ibu yang mengeluhkan tinggi nya harga sembako di pasaran yang membuat mereka dengan terpaksa harus membeli walaupun mahal, sebab menjadi kebutuhan hidup.
Cici juga berkesempatan menanyakan beberapa pedagang di pasar terkait kenaikan harga sayuran yang tinggi.
“Salah seorang pedagang inisial E, mengatakan bahwa ketersediaan barang dari penjual ikut andil kenaikan harga dan biaya transportasi yang tinggi turut mempengaruhi”, Ujar Cici.
“Hello pemerintah dan wakil rakyat turun dong ke lapangan, lihatlah emak-emak menjerit belanja untuk kebutuhan pokok. lama-lama emak2 bisa stres melihat, mendengar harga sembako di pasar. Harga-harga yg menaik, emak2-emak menjerit”, Ucap Cici.
Cici juga berpesan, bahwa niatnya untuk mencalonkan diri maju dalam kontestasi politik 2024 supaya bisa merangkul ibu-ibu untuk menjadi wanita yang smart dan cerdas. Ia berharap masyarakat kota Batam agar lebih cerdas untuk memilih wakil rakyat.
“Saya melihat peran wanita saat ini kurang dipandang, artinya wanita itu harus lebih cerdas memilih siapa yang patut duduk di perwakilan rakyat. Selain itu saya juga melihat banyak saudara saudara kita yang hidupnya sangat menyedihkan. Inilah nantinya yang akan saya perjuangkan jika terpilih,” tutup Cici yang saat ini maju sebagai caleg partai PPP dari dapil 3 yakni Nongsa, SeiBeduk, Bulang dan Galang.
Perlu diketahui bahwa, Inflasi di Provinsi Kepri pada Desember 2023 terbilang stabil dan cukup terkendali. Namun kenaikan harga sayuran menjadi perhatian, dan sebagai salah satu komoditi penyumbang inflasi.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau mengalami inflasi sebesar 0,44 persen (mtm).
Secara tahun kalender, inflasi gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 2,76 persen (ytd). Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,48 persen (mtm) dan 0,17 persen (mtm).
Dengan demikian, secara tahunan, gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau mencatatkan inflasi sebesar 2,76 persen (yoy) atau berada dalam kisaran target inflasi 3,01 persen. Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
“Komoditas utama penyumbang inflasi tersebut yakni kenaikan harga bayam, bawang merah, kacang panjang, dan tomat. Selain itu, kelompok transportasi juga menyumbang andil inflasi sebesar 0,11 persen didorong kenaikan tarif angkutan udara akibat tingginya permintaan jelang libur Nataru,” ucap Wakil Ketua TPID Provinsi Kepri Suryono.
Sumber : Karunakepri.com