Berdasarkan laporan realisasi subsidi margin per 20 Juli 2024, tercatat bahwa program ini telah memberikan manfaat kepada UMKM dengan total pagu anggaran sebesar Rp1 miliar pada tahun 2024 dan telah terealisasi sebesar Rp944.301.180.
Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembayaran subsidi bunga pinjaman, yang membantu UMKM dalam berbagai sektor usaha untuk tetap bertahan dan berkembang.
Menurut Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, program ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan finansial.
Akan tetapi juga mencerminkan kepedulian dan komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem usaha yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Program ini bekerjasama dengan Bank Riau Kepri Syariah ini bertujuan untuk memberikan bantuan finansial kepada UMKM di seluruh wilayah Kepri.
Tentunya tanpa beban bunga, yang sering menjadi kendala utama bagi pelaku usaha kecil dalam mengembangkan usahanya.
Dikatakan Gubernur Ansar, program ini diimplementasikan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami sadar bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian daerah.
Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh agar mereka dapat berkembang tanpa terbebani oleh bunga pinjaman,” jelasnya.
“Kami berharap dengan adanya program ini, para pelaku UMKM dapat lebih fokus dalam mengembangkan usaha mereka tanpa khawatir terhadap beban bunga pinjaman,” ungkapnya.
Program pinjaman modal tanpa bunga ini merupakan salah satu program unggulan Pemprov Kepri yang telah berjalan sejak tahun 2021 dan terus mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Pada tahun 2024, program ini telah mencakup 290 UMKM baru, yang menunjukkan antusiasme dan kebutuhan yang tinggi akan dukungan finansial tanpa bunga.
Selain itu, Pemprov Kepri juga terus berupaya meningkatkan aksesibilitas dan sosialisasi program ini agar lebih banyak UMKM yang bisa merasakan manfaatnya.
Terlebih plafon pinjaman modal ini telah ditambah dari sebelumnya maksimal Rp20 juta menjadi Rp40 juta.***